|
Debus Banten |
Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka. Pada saat ini banyak pendekar debus bermukim di Desa Walantaka, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang. Yang sangat disayangkan keberadaan debus makin lama kian berkurang, dikarenakan para pemuda lebih suka mencari mata pencaharian yang lain. Dan karena memang atraksi ini juga cukup berbahaya untuk dilakukan, karena tidak jarang banyak pemain debus yang celaka karena kurang latihan maupun ada yang “jahil” dengan pertunjukan yang mereka lakukan. Sehingga semakin lama warisan budaya ini semakin punah. Dahulu kita bisa menyaksikan atraksi debus ini dibanyak wilayah banten, tapi sekarang atraksi debus hanya ada pada saat event – event tertentu. Jadi tidak setiap hari kita dapat melihat atraksi ini. Warisan budaya, yang makin lama makin tergerus oleh perubahan jaman.
|
Debus Banten |
Setelah mengucapkan mantra “haram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. Aku mengucapkan kalimat la ilaha illahu“. Maka pada saat itu juga ia menusukkan golok tersebut ke paha, lengan, perut dan bagian tubuh lainnya. Pada saat atraksi tersebut iapun menyambar leher anak kecil sambil menghunuskan goloknya ke anak tersebut. Anehnya bekas sambaran golok tersebut tidak ada meninggalkan luka yang sangat berbahaya bagi anak tersebut. www.navigasi.net
4 Komentar
awsome info (h)
BalasHapushadir malam juragan :D
BalasHapussaya paling ngeri liat debus,,maklum nyalinya kurang,,hehe
BalasHapusSobat Mulitania Primadara, thanks 4 support
HapusSobat Cahyo JM, selamat pagi hehehe ga nyambung :>)
Sobat Mas Rip , soabt dari Magelang thanks dah jauh2 datang dari magelang (h) (h) (h)
APABILA KURANG BERKENAN ATAS DIMUATNYA FOTO ANDA, MOHON HUBUNGI ADMIN : EMAIL : sobat_lama007@yahoo.com AKAN SEGERA DIHAPUS, TERIMA KASIH